TARIAN TRADISIONAL KADAM
Legenda Tari Kadam dari Desa Muara Madras Jangkat Luhak 16 Merangin. Kreasi santai di kala senggang. Legenda Tari Kadam dari Desa Muara Madras Jangkat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2017. Tari Kadam semula berisikan gerakan Pencak Silat Siamang dalam perjalanannya digabungkan dengan gerakan jurus Silat Harimau dan jurus Elang. Gabungan ke 3 (tiga) Jurus Pencak Silat tersebut itulah gerakan Tari Kadam. Tari Kadam berfungsi untuk menarik keramaian disetiap acara apapun yang ada di desa. Menurut masyarakat Tari Kadam dilakukan untuk menakut-nakuti warga terutama anak-anak supaya tidak nakal dan patuh pada orang tua. Kadam dianalogikan sebagai harimau penunggu/penjaga kampung Madras yang hendak memakan siapa saja yang melanggar peraturan yang ada di kampung. Seperti melanggar peraturan agar tidak keluar kampung pada 10 hari Lebaran Idul Fitri. Bagi siapa saja yang melanggar peraturan, maka akan dimakan harimau atau ditimpa musibah.
Tari Kadam atau Silat Kadam merupakan warisan budaya leluhur sejak ratusan tahun lalu hingga kini tetap terjaga dari generasi ke generasi. Era kekinian Tari Kadam tidak hanya dimainkan oleh Pesilat tapi juga oleh Penari dari berbagai Sanggar Seni Tari. Kadam dilakukan menggunakan topeng yang dibuat dari pelepah pinang yang menyerupai muka manusia, menggunakan aksesoris kalung berupa hasil kebun warga di Madras seperti Terung, Cabai dan lain-lain. Kostum terbuat dari ijuk enau berwarna hitam yang dibuat sedemikian rupa menyerupai pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Selain itu tari Kadam juga menggunakan property pedang dalam melakukan gerakan dalam tariannya. Tari Kadam dimainkan dengan iringan music perkusi Gendang Dap dan Gong yang atraktif.
Facebook Comments
0 Komentar