Pemberdayaan Masyarakat

“ proses pengamatan dan pemeriksaan kualitas pohon kopi “

proses pembuatan pupuk kompos yang akan digunakan untuk tanaman kopi”

“ proses pendampingan petani kopi langsung dikebun”

“ proses pemangkasan pada dahan kopi yang tidak produktif”

Bentang alam dataran tinggi Merangin yang berada di sekitar Geosite kaldera Gunung Masurai dengan ketinggian antara 700 – 1400 meliputi 3 Kecataman; Jangkat, Jangkat Timur dan Lembah Masurai. Tanah yang subur akibat aktifititas letusan Gunung Masurai di manfaatkan masyarakat sekitar untuk bercocok tanam. Terbentang luas hamparan kebun masyarakat; mulai dari perkebunan kopi, kulit manis, holtikultura dan pertanian.

Proses pendampingan terhadap petani kopi yang ada di kecamatan Jangkat Timur dan Jangkat yang yang dilakukan oleh NGO lokal Lembaga Tiga Beradik (LTB) terhadap perbaikan kebun kopi dengan membuat kegiatan “sekolah lapang” yang mana petani diajarkan terkait budidaya kopi yang baik atau P3S (Panen Sering, Pemangkasan, Pemupukan dan Sanitasi) dalam mengelola dan merawat kebun kopi yang sebelumnya petani petik asalan sekarang telah mulai petik merah dan pemberian pupuk organik juga dilakukan. Proses P3S dapat diterapkan langsung terhadap kebun kopi masyarakat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Peran ibu – ibu juga tidak kalah penting dalam mempersiapkan kebun hingga proses paska panen, biasa nya ibu – ibu yang melakukan proses memetik dengan membawa “Kiding” wadah kecil yang biasa dipakai untuk keperluan kebun dan rumah tangga. Selain itu ibu – ibu juga telah membuat Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk memproduksi kopi, setalah paska panen untuk menjadi bubuk dan jual di desa sekitar. Dahulu masyarakat juga telah membuat bubuk kopi untuk konsumsi rumah tangga hingga kini budaya memproduksi bubuk kopi sedikit ditinggalkan jika ada acara “baralek” (acara adat) baru lah masyarakat memproduksi. Dulunya untuk memenuhi kopi dirumah tangga masyarakat malah cenderung membeli kopi di toko yang mana kopi tersebut berasal dari desa mereka sendiri.

Atas permasalahan tersebut inisiasi beberapa ibu – ibu dan dorongan Lembaga Tiga Beradik membuat KWT untuk memproduksi bubuk kopi sedangkan kelompok bapak – bapaknya memprosuksi Fine Robusta (greenbean). Hingga tiga bulan terakhir ini kelompok ibu – ibu dan bapak – bapak terus berproduksi kopi yang berkualitas dan juga telah beberapa kali mengikuti pameran yang ada di jambi salah satunya HUT JAMBI Ke – 61 serta mengikuti kegiatan SCAI pada tahun 2018 dan 2019.

 

“proses penyanggraian biji kopi yang dilakukan secara manual”

“proses pemisahan biji kopi yang yang bagus dan yang cacat”

“proses pulping dilakukan untuk memisahakan kulit merah kopi”

geo-produk kopi dataran tinggi merangin”