Geopark untuk Keanekaragaman Hayati, dan Masa Depan Bumi

SHARE

Geopark untuk Keanekaragaman Hayati, dan Masa Depan Bumi


Hari Keanekaragaman Hayati 2025 adalah momen penting untuk memperkuat komitmen dalam menjaga kelestarian seluruh bentuk kehidupan di bumi. Tahun ini, dirayakan dengan tema "Harmoni dengan alam dan pembangunan berkelanjutan", sangat erat hubungannya dengan pilar Geopark, yaitu sebuah wilayah geografis yang memiliki warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya yang dilestarikan secara terpadu melalui pendekatan konservasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Diperingati setiap tanggal 22 Mei di seluruh dunia. Di Indonesia, badan pengelola Geopark, masyarakat lokal, pelajar, akademisi, komunitas lingkungan. Mereka semua berperan dalam menjaga ekosistem dan mempromosikan nilai-nilai pelestarian melalui kegiatan maupun platform digital.

Geopark adalah contoh nyata bagaimana keanekaragaman hayati, dapat dilindungi sekaligus dimanfaatkan secara berkelanjutan. Melalui Geopark, masyarakat belajar bahwa pelestarian tidak harus menghambat Pembangunan, justru menjadi pondasi kehidupan dan peningkatan kualitas hidup.

Keragaman hayati yang dijumpai di kawasan Geopark Merangin Jambi sangat beragam, umumnya didominasi pada kawasan sekitar Gunung masurai. Proses geologi yang terjadi setelah letusan pertama dan kedua, pada akhirnya mempengaruhi kondisi sifat fisik tanah yang kaya mineral sebagai hasil lapukan batuan vulkanik sehingga berpengaruh juga pada karakteristik hayati sekitarnya, terutama pada keragaman tumbuhan. Teridentifikasi ±4.000 jenis flora, terdiri dari lebih dari 600 jenis pohon, 300 lebih jenis anggrek, 14 lebih jenis kantong semar, 26 jenis paku-pakuan, dan terdapat tumbuhan unggulan yaitu Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai (Amorphophallus).

Selain keragaman flora, kawasan MJGp juga menjadi rumah bagi berbagai jenis fauna, meliputi jenis satwa vertebrata yaitu herpetofauna sebanyak 91 jenis yang terdiri dari 48 jenis amfibi dan 43 jenis reptil, burung sebanyak 221 jenis yang terdiri dari 46 suku, dan mamalia sebanyak 83 jenis yang terdiri dari 9 ordo/bangsa. Terdapat fauna yang termasuk kategori penting.

Diantara berbagai potensi warisan keanekaragaman hayati yang tersebar di kawasan Merangin Jambi UNESCO Global Geopark, dipilih beberapa situs keanekarangan hayati utama, yaitu :

1.            Hutan Adat Guguk

Hutan ini merupakan hutan konservasi yang dikelola oleh kelompok masyarakat, diresmikan dalam format keputusan bersama sejak tahun 2003. Pengelolaan dilaksanakan berbasis kearifan lokal dan telah berjalan dengan baik. Karena difokuskan untuk konservasi, maka diberlakukan peraturan dan larangan tertentu, adapun untuk pemanfaatan hasil hutan bernilai ekonomi hanya dapat dilakukan diluar kawasan. Beberapa jenis fauna yang dilindungi di kawasan ini seperti harimau, tapir, rusa, kambing hutan, burung kuau dan hewan vertebrata kecil lainnya. Adapun jenis flora yang dilindungi meliputi jenis pepohonan langka seperti Shorea macroptera, Shorea parvifolia, Shorea acuminata, Hopea sangal dan Shorea balanoides, serta beberapa pohon yang berbuah langka. Salah satu yang cukup populer di hutan ini yaitu terdapat pohon sialang berdiameter 3 meter.

2.            Hutan Adat Serampas Rantau Kermas

Desa Rantau Kermas adalah salah satu desa yang secara resmi tergabung dalam marga Serampas. Satu program yang spesial dari hutan ini adalah Pohon Asuh. Untuk warga setempat, penjaga hutan berhak untuk memiliki sertifikat penjaga hutan, menerima informasi secara teknis tentang perawatan pohon, dan menerima uang sebagai penghargann atas dukungan konservasi yang telah dilakukan. Evaluasi selesai dilakukan setip 6 bulan. Untuk mepelajari program ini, kerjasama dengan institusi mitra Geopark telah dilaksanakan untuk memberikan bantuan intensif. Komitmen untuk melestarikan dan mengelola area hutan secara bijaksana adalah hal yang paling penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bahaya longsor, dan untuk menjaga air sungai sepanjang tahun sebagai suatu sumber dari energi listrik.

3.            Arboretum Rio Alif

Arboretum ini adalah hutan perkotaan yang berfungsi sebagai taman botani. Disini terdapat kumpulan tanaman, seperti meranti, jati, sengon, durian dan terap. Sebagai tambahan untuk flora, disana juga ada buaya dan tempat berkembang biak rusa. Di arboretum ini, pengunjung akan mampu menemukan suasana yang dingin dan teduh layaknya berada di kawasan hutanyang  berlokasi di area perkotaan.

Mari kita jadikan momentum tahun ini untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan alam demi generasi kini dan mendatang, salam Geopark.

 

Facebook Comments

0 Komentar

TULIS KOMENTAR

Alamat email anda aman dan tidak akan dipublikasikan.